Category: Uncategorized

  • IIQ An Nur Yogyakarta Kaji Konsep Santripreneur

    Pada hari Rabu, 27 Oktober 2021, kampus IIQ An-Nur Yogyakarta menyelenggarakan studium generale dengan tema “Santripreneur Menghadapi Disrupsi di Era Society 5.0”.

    Acara tersebut diadakan secara daring dan luring yang bertempat di ruang auditorium dan dihadiri oleh Dekan FEBI IIQ AN-Nur M. Arif Kurniawan, S.H.I.,M.E.I selaku opening remark, Dosen FEBI IIQ An-Nur Eko Priyojadmiko,S.E.I,M.E selaku moderator, Pengasuh PP ISC Aswaja Lintang Songo Drs. K.H. Heri Kuswanto, M.Si selaku pembicara pertama, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Dr. Akhmad Syariuddin, M.Si selaku pembicara kedua serta segenap mahasiswa FEBI semester 1,3, dan 5. 

    Dalam sambutannya, M. Arif Kurniawan memaparkan bahwa kata “santripeneur” terdiri dari dua kata yaitu santri dan enterpreneur. Adanya kata tersebut, beliau berharap sebagai seorang santri dan juga mahasiswa diharapkan mampu menghadapi perubahan dan menyesuaikan keadaan.

    Dan terkait dengan tema yang dibahas, Drs. K.H. Heri Kuswanto, M.Si memberi pesan kepada para santri agar tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah. 

    Sementara itu, Dr. Akhmad Syariuddin, M.Si menyampaikan bahwa hidup ini adalah pilihan, hidup kita adalah milik kita, hidup kita adalah tanggung jawab kita. Beliau juga menekankan agar sebagai santri harus bisa membangun skill untuk mejadi sukses.

    Sukses yang dimaksud di sini sifatnya adalah abstrak. Sehingga kita harus memiliki definisi sukses yang tepat. Selain itu, seorang santri juga harus memiliki otak yang cerdas, keterampilan khusus, hati yang bijak, bisa bermanfaat bagi orang lain, serta mampu mengubah tantangan menjadi sebuah peluang.  

    Beliau menambahkan bahwa semua orang memiliki rasa takut untuk mencoba suatu hal yang baru. Rasa takut itu ada dikarenakan kita tidak mempunyai rencana. Dan untuk mengatasi rasa takut tersebut bisa dilakukan dengan cara mencobanya. Selanjutnya, acara tersebut ditutup dengan kalimat hamdalah.

    Penulis muslihati isneni

  • Local Dating Online

    Many local newspapers had online personals in the mid 1990s but were bought out by these big dating sites. From some of the comments it really shows how desperate dating sites are for money that they even advertise in comment sections. You have a much better chance going to local events and you will probably spend less than what you would spend on an online dating site.

    Other apps have indicated that they might actually move closer to Facebook. For example, Bumble, founded by a former Tinder executive, said they had already reached out to Facebook regarding how to collaborate. And, “One thing everyone seems to agree on is that Facebook’s effectively endorsing online dating will be a huge legitimization event for the industry,” says Jefferies Internet analyst Brent Thill. According to Amanda Bradford, chief executive of The League, an elite dating app, “Facebook is validating that dating is a high-tech industry with really interesting and hard problems to solve. Still, Facebook could face some obstacles in building enough separation between the dating service and the legacy social network; some users might not like having both activities live on one app.

    After giving him some time to cope with his cat passing away, he made plans to see her again and she was thrilled. He canceled the date last minute again because he said his grandma had died. Although this seemed too tragic to be true, she gave him the benefit of the doubt that he was telling the truth. Additionally, if someone is giving you a checklist right away of all of the things they want in a future partner, this may be a red flag for some controlling behaviors. It’s one thing if they express their non-negotiables but it’s another thing entirely if they are listing required traits. If you feel like someone is already trying to change things about you to suit their needs, that’s not okay. How someone initiates a conversation with you will say a lot about how they view you as a person and how they might treat you as a partner.

    Online dating users are more likely to describe their overall experience with using dating sites or apps in positive, rather than negative, terms. Some 57% of Americans who have ever used a dating site or app say their own personal experiences with these platforms have been very or somewhat positive. Still, about four-in-ten online daters (42%) describe their personal experience with dating sites or apps as at least somewhat negative. Happily, there are some dating services that are looking to overcome the vanity. For example, Hinge matches people based on personality and preferences and lets you create a more interesting and rounded profile to draw people in. One of the few dating sites designed for affairs, Ashley Madison connects users for discreet encounters.

    Basically all a guy like you has to do is instantly grab her attention in a memorable way with both your profile and your messages, then spend the least amount of time possible convincing her to meet you in person. For those who are hesitant to enter the online dating world for reasons related to safety or awkward conversation lulls, Double aims to take the pressure off with Double dates as opposed to one-on-one.

    State things that are really important to you and be done with it. Connor turned an attempt at small talk into a rant about “gold-digging whores,” and the dating app was not having it. Matt- But what about when you said you would meet me in real life and we would lose our virginity together. One Love educates young people about healthy and unhealthy relationships, empowering them to identify and avoid abuse and learn how to love better. If you are going somewhere that serves alcoholic beverages, most bartenders are using secret codes to help customers signal, privately, when they need help if they’re getting harassed or feeling unsafe on a bad date.

    With no financial requirement, free sites will naturally attract a greater proportion of people who are not really committed to finding a genuine relationship. Memberships you gain additional features such as being able to send more messages and receiving event discounts.

  • Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IIQ An-Nur Berikan Penghargaan kepada 3 Dosen Pilihan

    Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IIQ An-Nur Berikan Penghargaan kepada 3 Dosen Pilihan

    Yogyakarta – LPM (Lembaga Penjamin Mutu) IIQ An-Nur memberikan penghargaan kepada 3 dosen pilihan IIQ An-Nur pada Kamis (10/3).

    Pemberian penghargaan ini adalah rangkaian acara dari sosialisasi perkuliahan pada semester genap TA. 2021/2022 oleh Rektor IIQ An-Nur.

    Pemberian penghargaan diwakili oleh Nindiya Pranajati selaku ketua LPM IIQ An-Nur. Terdapat 3 kategori penilaian penghargaan dosen tersebut, pertama penelitian, kedua pengabdian dan ketiga adalah pengajaran.

    “Sebenarnya kami sangat berterima kasih kepada semua pihak dosen yang mengajar, ketiga nama yang akan dipilih hanyalah sebagai perwakilan saja sekaligus agar dapat dijadikan sebagai model dosen mutu bagi bapak/ibu semua,” kata Nindi.

    Tiga dosen yang mendapat penghargaan adalah Achmad Shofiyuddin Ichsan sebagai dosen terbaik dalam bidang penelitian. Kedua, Khoirun Niat sebagai dosen terbaik di bidang pengabdian kepada masyarakat. Ketiga adalah Bagus Mahardika dari dosen fakultas Tarbiyah mendapatkan penghargaan dalam bidang pengajaran.

    Ketiga dosen tersebut diberikan penghargaan secara langsung oleh Rektor IIQ An-Nur, Dr. A. Sihabul Millah, MA.

  • LPPM Adakan Acara Loka Karya Penulisan Jurnal Ilmiah

    LPPM Adakan Acara Loka Karya Penulisan Jurnal Ilmiah

    Yogyakarta – Selasa (22/2) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat adakan acara loka karya penulisan jurnal ilmiah.

    Ketua LPPM Khoirul Imam memberikan sambutan bahwa acara loka karya ini merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan potensi dosen pada sisi akademik. Loka karya yang bertempat di auditorium IIQ An-Nur tersebut dihadiri oleh dosen-dosen dari semua fakultas IIQ An-Nur.

    Pengajar dari loka karya tersebut adalah Dr. Rama Kertamukti, ketua rumah jurnal Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Loka karya dipandu oleh Ahmad Shofiyuddin Ichsan sebagai moderator sekaligus ketua rumah jurnal IIQ An-Nur Yogyakarta.

    Rama memberikan penjelasan tentang cara-cara teknis menulis artikel ilmiah. Mulai dari menulis pendahuluan, literatur review, metodologi, hingga analisis dan menajemen referensi.

  • Pengarahan Warek III IIQ AN-NUR kepada Penerima Beasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah

    Pengarahan Warek III IIQ AN-NUR kepada Penerima Beasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah

    Dalam rangka memberi pengarahan tentang bidang akademik pada mahasiswa penerima beasiswa, IIQ An Nur Yogyakarta mengadakan acara sosialisasi dan koordinasi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi angkatan tahun 2019 dan beasiswa KIP Kuliah angkatan tahun 2020.

    Acara sosialisasi dan koordinasi diselenggarakan pada hari Sabtu, 11 September 2021 di Auditorium IIQ An Nur Yogyakarta. Kegiatan dibuka oleh Kasubag Kemahasiswaan dan Kelembagaan, Muhammad Asrofi, M.Pd.

    Acara ini dilakukan secara daring dan luring yg diikuti oleh 19 mahasiswa penerima beasiswa dan dihadiri oleh perwakilan dari rektorat IIQ An Nur Yogyakarta.

    Dalam hal ini, Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. H. Khoirun Niat, MA memberikan beberapa pengarahan, yakni para mahasiswa penerima beasiswa agar:

    1. Bersungguh-sungguh dalam menempuh pendidikan di IIQ An Nur, supaya lulus tepat waktu dan mendapatkan nilai yang memuaskan.
    2. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Institut atau BEM (organisasi mahasiswa).
    3. Khusus mahasiswa yang berprestasi yang sudah hafal 30 Juz, perlu ada kegiatan simaan Qur’an secara rutin.
    4. Mengadakan koordinasi secara periodik untuk memonitoring dan evaluasi bagi para mahasiswa penerima beasiswa full (Bidikmisi angkatan tahun 2019 dan KIP Kuliah angkatan tahun 2020) sebagai bahan pengambilan keputusan dan atau kebijakan.

    Dalam kesempatan ini, salah satu mahasiswa penerima beasiswa, Katelu Satrio Mubarok dari prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah, mengusulkan bahwa Simaan Al-Qur’an 30 Juz perlu dilakukan secara rutin dan didokumentasikan di beberapa media kampus.

  • Rapat Teknis Lomba Syarah Hadis Nasional Siswa/Siswi SMA Sederajat

    IIQ An Nur – Sejak diterbitkan pengumuman lomba syarah hadis nasional siswa/siswi SMA Sederajat yang diadakan oleh Prodi Ilmu Hadis IIQ An Nur, puluhan siswa/siswi dari berbagai provinsi mengikuti dan mengisi formulir online. Tercatat sekitar 70an perserta yang antusias dengan lomba tersebut.

    Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta, mulai dari syarat dan ketentuan hingga teknis pembuatan video. Beberapa pertanyaan tersebut lalu diakomodir oleh panitia, hingga panitia mengadakan rapat teknis (technical meeting) yang dihadiri oleh Panitia, peserta, dan dewan juri lomba syarah hadis nasional.

    Maulidi, MA menjelaskan tentang sumber-sumber kitab yang digunakan untuk menggali informasi tentang hadis, disusul dengan Dr. Khoirun Niat, MA yang menyarankan kepada peserta agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti lomba syarah hadis nasional ini.

    Rapat teknis yang dilaksanakan melalui zoom meet pada Selasa, 23 Maret 2021 berlangsung selama 2 jam. Kaprodi Ilmu Hadis yaitu Arif Nuh Safri, M.Hum menambahkan bahwa lomba syarah hadis ini adalah salah satu usaha untuk meramaikan media sosial dengan konten-konten yang baik dan bermanfaat kepada banyak orang.

  • Tes Seleksi Calon Mahasiswa Baru IIQ An Nur Dilakukan Secara Daring

    IIQ An Nur – Sabtu, 11 Juli 2020 Panitia Pendaftaran Mahasiswa Baru TA. 2020/2021 menyelenggarakan tes seleksi bagi pendaftar yang masuk pada pendaftaran gelombang 2 (9 Mei 2020 s.d. 10 Juli 2020)

    Keterangan dari atas ke kanan; M. Arif Kurniawan, MEI (Dekan Fakultas EBI), Dr. H. Khoirun Niat (Warek I Bidang Akademik), Dr. H. Munjahid, MA (Dekan fakultas Tarbiyah), H. Ikhsanudin, MA (Dekan Fakultas Ushuludin)

    Tes seleksi dilakukan dengan wawancara secara daring menggunakan panggilan video melalui aplikasi WhatsApp.

    Salah satu panitia menyebutkan terdapat 63 peserta yang memberikan konfirmasi bersedia melakukan tes seleksi tersebut.

    Adapun materi tes seleksi adalah wawancara tentang latar belakang calong mahasiswa dan kemampuan membaca al-Qur’an.

    Setiap wawancara mengabiskan waktu lebih kurang 15 menit, masing-masing penguji didampingi oleh panitia untuk mempersiapkan calon mahasiswa yang telah bersedia dan siap untuk diwawancarai secara bergantian.

    Salah satu penguji yakni Arif Kurniawan, MEI yang sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam menjelaskan bahwa tes wawancara secara daring harus dilakukan karena sebagai pengganti tes tertulis/PBT (paper based test).

    “Ini dilakukan selama pandemi covid-19, biasanya kan harus datang langsung untuk melakukan PBT dan test baca tulis al-Qur’an” Katanya di sela-sela mewawancarai calon mahasiswa.

    Pengumuman tes seleksi tersebut rencananya akan diumumkan di laman https://pmb.iiq-annur.ac.id pada Sabtu, 14 Juli 2020. (qm/qm)

    Pendaftaran masih dibuka untuk gelombang 3 mulai 11 Juli 2020 s.d 4 September 2020. Keterangan selengkapnya silakan mengakses laman https://pmb.iiq-annur.ac.id

  • FAKULTAS TARBIYAH ULAS PELUANG DAN TANTANGAN ALUMNI PADA ERA GLOBALISASI

    FAKULTAS TARBIYAH ULAS PELUANG DAN TANTANGAN ALUMNI PADA ERA GLOBALISASI

    Fakultas Tarbiyah IIQ An Nur mengadakan Studium General dengan tema “Peluang dan Tantangan Alumni Fakultas Tarbiyah pada Era Globalisasi.” Narasumber yang hadir kali ini yakni Nadhif, MSI, selaku Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DIY dan Ali Mustaqim, M.Pd.I. selaku Ketua Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IIQ An Nur.
    Kegiatan yang diikuti oleh 70 mahasiswa baru dari Prodi PAI dan PGMI ini diselenggarakan di Auditorium IIQ An Nur.
    Nadhif, MSI., memaparkan tentang beberapa peluang alumni Fakultas Tarbiyah pada Era Globalisasi.
    “Yang pertama peluangnya adalah menjadi guru PAI,” ujar Nadhif.
    Beliau menjelaskan bahwa peluang ini meliputi menjadi guru PAI baik di sekolah umum maupun menjadi guru madrasah. Peluang ini sangatlah besar. Menurutnya, ini terjadi karena adanya moratorium.


    “Karena ada moratorium di tahun 2010 sampai 2018,” tambahnya.
    Nadhif juga menambahkan bahwa selain menjadi guru PAI, para alumni ini dapat menjadi Kepala Sekolah/Kepala Madrasah, Peneliti Pendidikan Siswa di Balitbang, menjadi Pengawas PAI, Pengawas Madrasah, Kabid, Kepala KUA, Kakanwil, Direktorat, menjadi Dai, pengusaha, dan masih banyak lainnya.
    Sebagai narasumber kedua, Ali Mustaqim, M.Pd.I. menambahkan tentang peluang besar menjadi guru PAI.
    “Penduduk Indonesia mayoritas memeluk agama Islam. Adanya regulasi yang mewajibkan setiap jenjang ada guru agama Islam. Setiap sekolah itu, akan ada guru agama Islam kecuali yang memang sekolah non Islam,” papar Ali.
    Beliau menambahkan jika regulasi tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah RI No. 5 Tahun 2007 Pasal 4 ayat 2, yang mana dapat disimpulkan bahwa setiap sekolah umum harus ada pendidikan agama Islam.
    Ali juga menambahkan dua tantangan pokok menjadi alumni Fakultas Tarbiyah
    “Bahwa tanangan kita itu, kita harus bersaing dengan fakultas-fakultas lain di luar Fakultas Tarbiyah untuk menjadi guru,” kata Ali.
    Beliau mencontohkan bahwa alumni fakultas lain juga dapat menjadi guru di Madrasah, seperti alumni Fakultas Syariah yang dapat menjadi guru fiqih dan alumni Fakultas Ushuluddin dapat menjadi guru hadist.
    Tantangan yang kedua, seperti yang disampaikan Nadhif, Ali menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang guru maka alumni ini harus memiliki sertifikat pendidikan, yaitu dengan cara mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG).
    Kegiatan Studium General tersebut dapat berjalan lancar, mahasiswa pun tampak antusias mengikuti acara tersebut. Ini terlihat dari mahasiswa yang turut mengajukan beberapa pertanyaan kritis. (Fitri)

  • DEMA FAKULTAS TARBIYAH JALANKAN PROGRAM BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT

    DEMA FAKULTAS TARBIYAH JALANKAN PROGRAM BELAJAR BERSAMA MASYARAKAT

    Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah (DEMA FT) IIQ An Nur Yogyakarta kembali melaksanakan salah satu programnya, yakni kegiatan Belajar Bersama Masyarakat (BBM) yang diselenggarakan di MI Al Ma’had An Nur Yogyakarta pada hari Jumat, 26 Oktober 2018.
    Kegiatan yang sudah berjalan selama dua periode kepengurusan ini kembali diadakan setiap hari Jumat dan Sabtu mulai pukul 09.00-11.00 WIB.
    Melalui kegiatan ini mahasiswa Fakultas Tarbiyah, khususnya prodi PGMI dapat mengasah kemampuan mereka dalam mengajar sebelum akhirnya terjun kepada masyarakat. Kegiatan ini sekaligus sebagai persiapan para mahasiswa dalam menghadapi Program Pengalaman Lapangan (PPL) maupun Kuliah Kerja Nyata (KKN).
    Hal ini diungkap secara langsung oleh Muhammad Isa Anshori selaku salah satu pengurus DEMA Fakultas Tarbiyah.
    “Alhamdulillah, kegiatan BBM ini dapat berjalan kembali. Saya sangat berterima kasih atas antusiasme (dari) teman-teman mahasiswa, adik-adik MI, dan semua bapak ibu guru MI. Ini bisa menjadi bekal sekaligus ajang latihan, khususnya kita yang dari PGMI. Karena di semester lima seperti saya ini, jarang ada lagi presentasi makalah alias lebih kepada praktek membuat silabus, RPP dan sebagainya. Jadi, ini bisa menjadi gambaran buat kita ke depan,” ungkap Isa.
    Dalam rangka persiapan akreditasi di MI Al Mahad An-Nur, para mahasiswa IIQ An Nur Yogyakarta selain membimbing dan menemani adik-adik MI dalam hal psikomotorik, juga membantu berbagai keperluan guna akreditasi. Di antaranya melengkapi administrasi kelas, seperti mendampingi anak-anak berkreasi dan berinovasi membuat susunan pengurus kelas, jadwal pelajaran, majalah dinding, dan berbagai atribut lain yang menunjang kesuksesan akreditasi.
    Antusiasme dan semangat yang tinggi tergambar dari kedua belah pihak. Kemeriahan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2018 yang lalu, juga turut mewarnai keseruan mereka dalam membuat majalah dinding bahkan diusung menjadi tema utama. (Laila Zahratu Sholihah)